1. |
||||
VERSE I
Vinylku jumlahnya benar-benar tak terhingga
Kuurut semua dengan rapi sesuai alfabetika
Dari Bon Iver sampai Yellow Magic Orchestra
Kudengar satu-satu dengan khusyuk dan seksama
Aku beli vinyl karena aku suka
Bukan karena hanya ingin ikut-ikut trend masa kini semata
Aku percaya rilisan fisik berjaya
CD, kaset, vinyl harta karun umat manusia
Toko vinyl langgananku itu di Pasar Santa
Banyak pilihan dari yang bekas sampai yang baru ada
Tapi kalau bekas harganya mahal aku tak suka
Mending kutunggu re-release-nya saja
Rough Trade, Amoeba,
Blok M Square, Jalan Surabaya
Siapa bilang bahagia itu sederhana?
Bahagia itu beli plat banyak tanpa mikir harga
REFF
Dengarkan album dari awal sampai akhir
Main vinyl bukan hanya bagi yang mahir
Jangan skip ke lagu hits yang banyak dinyanyikan idol
Kalau kamu cinta musik kamu harus main vinyl
VERSE II
Terkadang aku beli vinyl melihat siapa labelnya
Stones Throw, Finders Keepers, label juara
Jazz ada Blue Note, Juke ada Dance Mania
Mereka selalu menghasilkan rilisan luar biasa
Turntable portable efisien bisa dibawa
Tapi colok ke preamp sambung speaker itu hakikatnya
Yang kukejar adalah kehangatan suara
Intimasi antara pendengar dengan musisinya
Warna vinyl pun ada banyak rupanya
Dari splatter warna-warni hingga hitam biasa
Ukuran pun berbeda tergantung jumlah lagunya
7 inchi, 10 inchi, 12 semua ada
Ada yang bilang musik digital mati saja
Aku bilang itu pemikiran tak berlogika
Digital dan fisik saling mengisi keduanya
Makin banyak pilihan makin baik bagi kita
|
||||
2. |
Pelacur Skena
01:27
|
|||
Pelacur skena para pelacur skena
Tiap ada gigs pasti selalu hadir di sana
Tak peduli musiknya mau seperti apa
Selalu ada kukuhkan eksistensi di tiap acara
Pelacur skena pasti kenal semua
Ini itu tak ada satupun yang tak disapa
jaringan persahabatan tersebar dimana-mana
Banyak teman membuat hidup lebih bahagia
Pelacur skena tak kenal selera
Tanpa batas terus membuka cakrawala
Garda terdepan musik potong sudut Indonesia
Para kurator tanpa tanda jasa
Pelacur skena kapan mereka akan berhenti
Mungkin akan terus melacur sampai mati
Tapi tak apa kita butuh pelacur skena
Biarkan kami remas skenamu kita melacur bersama
|
||||
3. |
Sang Kolektor Messiah
02:30
|
|||
Untuk semua piringan hitam yang kau beli
Untuk semua cassette tape yang kau apresiasi
Untuk semua CD yang kau rekomendasi
Kau telah menyelamatkan kami
Oh messiah...
Tastemaker sejati tak akan pernah mati
Terus mengeksplorasi sudut terdalam musik indie
Apa yang harus kami cari dan kami miliki
Hingga tak ada lagi rilisan yang tersembunyi
Beri kami bimbinganmu menuju ke lembah (oh messiah...)
Di mana suara-suara suci saling berserah (oh messiah...)
Sabda ajaranmu yang penuh dengan petuah (oh messiah...)
Atas nama musik berkualitas kau sepantasnya kami sembah (oh messiah...)
|
||||
4. |
Melayu
02:52
|
|||
Musik pop melayu selalu dicap sebagai musik tak berkualitas
Musik cengeng dengan lirik cinta yang terdengar tak cerdas
Memanjakan selera pasar, seni yang berkomoditas
Memodelkan warga negara asing di videoklip tak jelas
Terkadang ada benarnya musik pop melayu memang tak pantas
Walau sudah diproduksi mahal tapi tetap terdengar tidak pas
Tapi musik pop melayu adalah budaya bangsa yang tak boleh dilepas
Jenis musik akar bawah yang telah menjadi identitas
Ayo kita gubah musik pop melayu
Tak harus mendayu kita bikin melaju
Mungkin Egon tertarik bikin vinylnya siapa tahu?
Stoner Melayu Charlie van Houten bertemu Fu Manchu
Bangsa kita memang sedang dilanda banyak masalah
Tapi tidak berarti kita hanya bisa berserah
Musik pop melayu adalah senjata pemusnah
Membunuh perasaan hati yang sedang gundah
Musik pop melayu harus kita telaah
Jangan biarkan label besar yang serakah
Potensi besar yang dapat kita perah
Bukalah matamu kawan, ketahuilah
|
Asmara Sound Entertainment Jakarta, Indonesia
Delightful music entertainment for your pleasure
Contact Asmara Sound Entertainment
Streaming and Download help
If you like monday, you may also like:
Bandcamp Daily your guide to the world of Bandcamp